Jumat, 26 Juli 2019

Abul Hidayat: Berqurban Hukumnya Wajib Bagi Umat Islam

Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Pengasuh Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Cileungsi Bogor, KH Abul Hidayat Saerodjie mengatakan, berqurban hukumnya wajib bagi umat Islam yang memiliki kelapangan harta dan cukup rezeki.
“Untuk itu, melaksanakannya bagi umat muslim yang kurang mampu. Maka gugurlah kewajiban tersebut,” kata Abul dalam “Khutbah Jumat” di masjid Darul Hijrah, Pasirangin, Cileungsi, Kab Bogor, Jumat (19/7).
Dia juga mengatakan, qurban termasuk salah satu ibadah sunnah yang tidak boleh ditinggalkan, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat mencintai hambanya yang ingin memberikan sebagian hartanya untuk kepentingan ibadah.
“Kita bisa merenungi kisah sejarah Nabi Ibrahim yang mengqurban anaknya Ismail. Apa yang dialami Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail saat itu menjadi sejarah Hari Raya Idul Adha,” paparnya.
Kemudian dikatakannya, Ismail menikmati masa kanak-kanaknya dan sangat disayangi ayahnya. Namun pada suatu ketika, tepatnya pada malam 8 Zulhijah. Nabi Ibrahim bermimpi didatangi seseorang membawa pesan dari Allah, yang memerintahkan untuk menyembelih anaknya.
Ia mengajak umat Islam bisa merenungi kisah Nabi Ibrahim dan Ismail ketika Allah memerintahnya untuk menyembeli Nabi Ismail.”Agar kita selalu ingat setiap harta yang dimiliki adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya,” katanya. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
sumber: https://minanews.net/abul-hidayat-berqurban-hukumnya-wajib-bagi-umat-islam/
Share:

Kamis, 25 Juli 2019

Khutbah Jumat | Ibadah Qurban 1440H

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وَ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hadirin yang dirahmati Allah
Berqurban merupakan salah satu syariat Allah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Berqurban juga merupakan sunah Nabi Ibrahim dan dilanjutkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Berqurban merupakan pelaksanaan perintah Allah:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS Al-Kautsar: 2).
Karena itu, berqurban hendaknya dilaksanakan semata-mata karena Allah, seperti firman Allah:
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ –  لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Artinya: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (QS Al-An’am: 162-163).
Hadirin yang berbahagia
Rasulullah Shallallahun ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat telah memberikan teladan dalam ibadah qurban ini. Karena berqurban menjadi sunah yang sangat dianjurkan bagi orang yang telah memiliki kemampuan.
Keutamannya di antaranya disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
Artinya: “Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berqurban.” Para sahabat berkata, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi”  (HR Bukhari dari Ibnu Abbas).
Bahkan terdapat kebaikan dari setiap helai rambut/bulu hewan qurban tersebut.
Seperti disebutkan dalam hadits dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya, “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah Shallalhu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Sidang Jumat yang sama-sama mengharap ridha Allah
Namun yang terpenting dari ibadah qurban adalah takwa dan keikhlasannya. Seperti Allah sebutkan di dalam ayat:
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
Artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS Al-Hajj [22]: 37).
Sedangkan bagi siapa saja umat Islam yang sebenarnya mampu berqurban, tetapi tidak juga berqurban. Maka, ada ancaman syariat bahwa dia tidak layak shalat bersama Nabi. Ini seperti disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
 مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
Artinya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat ‘id kami.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Semoga Allah memberikan kita kemampuan melaksanakan ibadah qurban karena Allah. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (A/RS2/)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Mi’raj News Agency (MINA)
sumber: https://minanews.net/khutbah-jumat-ibadah-qurban-jalan-takwa/
Share:

Media Pemersatu Ummat

Arsip Blog